Selasa, 20 November 2012

Hitam Putih Wisata Surakarta (1)
















Surakarta..
Sudah agak lama terakhir kali saya mengunjungi salah satu kota budaya ini.
Tapi kesan yang mendalam masih ada di ingatan *halah*


Sengaja saya upload foto-foto dalam wujud hitam putih. Biar kesannya agak-agak bikin curious aja sih. Jadi kalau mau tahu warna aslinya, bisa mampir dulu ke Surakarta kalo misal lagi main ke Jogja. Oke, ini cuma alasan. Sebenarnya sih saya tidak cukup Pede dengan kemampuan fotografi absurd saya.
Uwuwuwuwu :3




Selama ini orang-orang lebih senang menghabiskan liburan di Yogyakarta, karena Jogja (kata mereka) adalah kota budaya. Lho, jangan salah. Surakarta juga menurut saya tidak kurang wisata budayanya jika dibandingkan Jogja.
Tapi ya memang tidak bisa dibandingkan sih sebenarnya, karena bagaimanapun juga Jogja adalah sebuah propinsi sedangkan Surakarta hanyalah sebuah kota kecil yang ditinggalkan Pak Jokowi.
Kali ini saya mau sedikit mengulas tentang potensi wisata yang ada di sana. Setidaknya biar menjadi alternatif liburan bagi anda para pembaca.

Sebentar.
Saya lagi mikir.
Emang ada yang baca blog ini? Ah, anggap saja ada 

Postingan ini tidak berbayar. Saya bukan duta wisata Solo Raya. Hanya iseng saja sebenarnya.

Oke, pertama kali yang perlu dibahas dari sebuah kota wisata tentu saja adalah transportasi menuju ke sana.
Dari Surabaya, anda bisa naik bus umum yang ada di Terminal Purabaya. Mulai dari bus patas macam Eka sampai bus ekonomi semacam Mira. Alternatif lainnya adalah dengan naik kereta dari Stasiun Gubeng, bisa naik yang bagus semacam Bima atau naik yang merakyat semacam Pasundan.

Sesampainya di Surakarta, alternatif angkutan umum yang saya tahu adalah dengan naik bus Batik Solo Trans, ini semacam Transjakarta-nya Solo begitu lah kira-kira tapi saya tidak tahu harga karcisnya berapa dan rutenya kemana. Belum pernah naik, cuma lihat seliwar-seliwer aja. haha.
Saya sih pernahnya muter-muter pake angkot, pake motor dan pake becak.

Sebenarnya ada cara yang lebih efektif untuk mengitari kota Surakarta, yakni dengan naik Bus Werkudara. Ini busnya tingkat. Lucu kan? Nggak kayak bus Damri. Dari luar nampak bagus tapi saya cuma pernah lihat aja. Bus ini akan membawa anda keliling kota. Dulu, saya sudah datang ke pangkalan Bus Werkudara yang ada di kawasan Manahan tapi ternyata busnya full-booked.

Selanjutnya cari penginapan ya? Mmm.. yang ini saya tidak tahu. Hehehe. Biasanya tidur di rumah sodara-sodara di Sragen atau nebeng di kost teman.
Ada banyak kok hotel di Surakarta, semacam The Sunan, Novotel, Lor Inn, dkk tapi ya harganya cukup ehem ehem..
Coba aja googling, pasti ada losmen atau hotel melati dibawah 100ribuan yang pas buat kantong para backpacker.

Setelah transportasi dan akomodasi beres, mari kita bahas lokasi-lokasi wisatanya.

Perjalanan bisa dimulai dari paling ujung ketika memasuki kota Surakarta, di sebelah kanan setelah sungai Bengawan Solo, sebelumnya Universitas Sebelas Maret (UNS), anda akan di sambut oleh Jurug.
Jurug adalah nama kebun binatang. Mm... agak gimana gitu ya kalo misal jauh-jauh ke Surakarta tapi cuma buat lihat Kera?
Eh tapi barangkali kalian kesana sama adik atau ponakan yang masih kecil, kayaknya bocah-bocah akan sangat suka deh kalo lihat Gajah di sana. Sayang, tidak ada jerapah. Koala juga tidak ada. Anak singa juga tidak ada. Lantas adanya apa? Makanya, ke sana lah :p

(salah satu sudut Jurug)

(taman Gesang)

Di sebelah sungai Bengawan Solo, ada sebuah taman buatan orang Jepang yang didedikasikan khusus buat Mbah Gesang, seniman Keroncong yang melegenda.

Kalo misal baru datang lalu capek dan males cuma tidur-tiduran di hotel dan males jalan-jalan dulu, bisa coba tengok Taman Balekambang. Eits, ini namanya doang loh ya yang sama kayak nama sebuah pantai cantik di Malang Selatan. Dulunya tempat ini bernama Partinah Bosch yang dibangun oleh kerabat Mangkunegaran. Taman ini rindang, banyak pohon-pohon besar, ada rusa, ada kursi-kursi taman, ada tempat makan, dan ada sebuah kolam besar. Cukup nyaman untuk sekedar menghirup sekedar udara segar dan ngobrol-ngobrol ringan.

(Balekambang)


Dan tujuan wisata yang paling diminati (menurut saya) di Surakarta ya tentu saja wisata budaya.
Mengawali wisata budaya di Surakarta nampaknya paling pas kalo pergi ke jalan utama kota Surakarta, Slamet Riyadi, lalu masuk Museum Radya Pustaka dulu deh ya. Barangkali tidak banyak yang tahu bahwa museum ini adalah museum tertua di Indonesia yang dibangun pada 28 Oktober 1890 di jaman pemerintahan Pakubuwono IX. Tapi pindah di gedung yang sekarang (bekas rumah orang Belanda) di tahun 1913. Wow banget kan?

Emm.. sejujurnya tata kelola museum ini biasa saja (jika tidak mau dibilang kurang). Ketika saya kesana, pengunjungnya bisa dihitung dengan jari. Benda-benda bersejarah yang menjadi koleksinya mayoritas berdebu, padahal bagusnya luar biasa nilai sejarahnya. Serius.
Tidak rugi sama sekali kok mengunjungi museum ini. Bukan cuma benda-benda semacam wayang, gamelan, bla bla bla tapi ada juga perpustakaan yang berisi literatur-literatu bersejarah. Mbaknya ramah kok.

(radya pustaka)

lucu nih :p


Selanjutnya kemana lagi?
Tunggu tulisan selanjutnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

...aku

Foto saya
Gresik, Jawa Timur, Indonesia
ex-mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga