Postingan kali ini akan berkisah tentang kehilangan...
Jadi ceritanya hari sabtu
kemarin, saya dan salah satu teman saya, si Fafa pergi jalan.
Fafa ini tetangga kamar
pas kost dulu, dan dia adalah partner ‘Talking to the Moon’ terbaik.
Apa itu aktivitas ‘Talking
to the Moon’?
Maaf, kali ini saya tidak sedang akan membahas tentang itu.
Maaf, kali ini saya tidak sedang akan membahas tentang itu.
Nah, kan sabtu itu kami
ke ITC Pasar Atom (mbak ipar saya yang lagi hamil muda, ngidam drama korea Full
House sama Coffee Prince, jadi saya cariin DVD bajakannya ke sana, selain saya
lagi nyari beberapa hal lainnya sih). Terus
kami ke Tunjungan Plaza, saya mau nyari sepatu olah raga.
Sudah sekitar jam 4 sore
setelah kami muter-muter dan akhirnya saya beli satu pasang sepatu.
Belum sholat Ashar.
Lalu kami naik ke lantai
7 menuju mushola yang ternyata mushola-nya sedang direnovasi jadi tempat
sholatnya dipindah ke lokasi yang sedikit agak jauh dari tempat wudhu.
Nah, karena saya pake
flat shoes yang nggak enak kalo basah kena air, jadi saya jalan dulu ke tempat sholat, masukin tas dan belanjaan ke
locker dan ganti make bakiak. Sialnya, bakiak yang kanan tengahnya agak nggak
rata, jadi kaki saya kayak main jungkat jungkit gitu --“
Gambar Bakiak yang diambil di sini |
Karena bakiak terbuat
dari kayu, jadi pas dipake jalan keluar bunyi klothak-klothak ceplak-ceplak
gitu :D
Sesampainya di tempat
wudhu wanita.. cuma ada beberapa orang.
Fafa selesai duluan keluar. Orang lain-lain
juga pada keluar. Tinggal saya sendirian.
Setelah memakai jilbab
dan mengenakan kacamata, saya keluar.
Dan...
JENG !! JENG!!
Bakiak saya hilang!!
Di luar tempat wudhu
hanya ada lantai kosong.
Saya melongo agak lama.
Bengong.
Nengok ke depan tempat
wudhu laki-laki, ada beberapa bakiak nganggur.
Aslinya saya bisa aja
mengambilnya satu, toh mereka di dalam.. tapi kan bakiak-bakiak itu pasti ada
pemakainya.
Berdiri agak lama.
Berharap ada mbak-mbak
atau ibu-ibu yang wudhu, nanti bakiaknya tak pinjem terus saya ke tempat sholat
ngambil bakiak lain terus kembali ke tempat wudhu mengembalikan bakiak yang tak
pinjam. Baiklah itu rencana satu.
Sial. Lama nggak ada yang muncul.
Grepe-grepe saku celana
jeans, berharap handphone saya ada di situ. Oke, hp di tas di dalam locker.
Pasrah..
Semoga Fafa sadar, saya belum nongol di tempat sholat.
Cuma berdiri, nungguin Fafa.
Lantas ada seorang
ibu-ibu berjilbab dan ber-wedges yang nenteng-nenteng bakiak, anehnya beliau
malah lurus aja. Entah kemana lalu kembali dan bakiak di tangannya tadi sudah
lenyap.
Eh.. tiba-tiba pertolongan
Allah datang *hehehehe :))
Ada mas-mas atau adik? Entahlah,
ada laki-laki yang berkemeja kotak-kotak biru yang nampaknya lebih muda dari
saya (karena badannya lebih pendek dari saya), tiba-tiba ke hadapan saya dan
melemparkan sepasang sandal jepit ke hadapan saya sembari bilang: “Pake aja,
mbak..”
Tak lupa saya ucapkan: “Waaah...
terima kasih, mas”.
Lalu saya buru-buru jalan
ke tempat sholat. Saya cari-cari si Fafa. Dan dia sudah selesai sholat saat
kemudian saya ngomong ke dia dengan suara yang sengaja saya bikin agak keras
(biar yang ngambil bakiak saya tadi denger).
Saya: “Fa, kamu tau kenapa aku wudhunya lama? Masak tadi ada yang ngambil
sandalku, coba!” (dengan nada agak emosi dan kesal)
Fafa: “Udah, kamu sholat dulu, nanti tak ceritain.” (dengan muka lempeng)
Saya: “Cerita apa?”
Fafa: “Nanti aja. Nggak
enak kalo sekarang.” (sambil menyerahkan mukena)
...
Setelah sholat, saya berdoa
semoga yang ngasih saya sandal mendapat balasan dari-Nya. Lalu mendatangi Fafa
yang duduk di kursi kayu depan tempat sholat. Menanyakan perihal hilangnya
bakiak tadi.
Ternyata kata Fafa ada
seorang ibu-ibu yang mengambilnya. Padahal sudah ditegur Fafa, bilang kalo mau
wudhu, ambil sandanya di tempat sholat soalnya yang di tempat wudhu ini sudah
pasti ada yang bawa. Lalu Fafa pergi. Jadi dia juga tidak tau pasti apa beliau
jadi mengambil bakiak yang saya bawa atau justru orang lain yang mengambilnya.
Allahu a’lam.
...
Pas saya nulis ini saya
baru sadar, itu sandal jepit siapa? Kan di tempat sholat cuma ada
bakiak-bakiak?
....
Intinya adalah..
Kenapa sih harus
mengambil barang yang bukan hak anda?
Terlebih ini untuk urusan
ibadah.
Sepele memang. Cuma masalah
berdiri nunggu lama gara-gara ada yang ngambil sandal wudhu anda.
Tapi, saya percaya,
attitude mulia besar dimulai dari sikap bijak yang sederhana.
Siapa pun anda yang baca
ini, jangan biasa mengambil yang bukan milik anda, ya?
Kalo bakiak aja diambil,
bisa-bisa pacar orang dideketin. *nyambunginnya loo? Haha
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar